Menyunting atau mengumpulkan video yang sudah diambil atau direkam merupakan hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang video editor. Video-video tersebut adalah hasil kerja para kameraman yang masih belum diolah, atau masih seusai dengan bentuk aslinya. Semua video yang berkaitan dengan naskah atau skenario harus dikumpulkan di dalam satu hardisk atau memori penyimpanan untuk memudahkan kinerja selanjutnya.
2. Menyusun Ulang
Setelah semua video yang direkam selama proses shooting sudah dikumpulkan, editor harus menyusun ulang video-video tersebut sesuai dengan urutan sebagaimana tercantum dalam naskah atau skenario. Untuk memudahkan penyusunan ulang video-video tersebut, baisanya seorang editor akan berpatokan pada clapperboard (papan clip) yang biasanya dishooting di awal adegan. Dalam clapperboard tersebut terdapat catatan mengenai nomor urut adegan, scene, dan data-data lain mengenai pengambilan gambar. Dalam kegiatan menyusun ulang video, seorang editor harus memotong gambar-gambar yang tidak penting yang tidak termasuk ke dalam skenario.
3. Memfilter Video
Memfilter video berarti memilih gambar-gambar yang penting saja dan memberikan efek dan manipulasi grafik lainnya untuk meningkatkan tampilan video agar lebih enak dilihat, juga agar terhindar dari gambar-gambar yang mengganggu jalannya cerita. Selain itu, pada proses filterasi ini seorang editor juga harus mengatur transisi atau perpindahan dari satu adegan ke adegan lain menjadi lebih halus. Filter video juga berkaitan dengan tata cahaya pada gambar-gambar yang sudah dikumpulkan. Pada proses ini, editor harus memilah dan memilih kualitas video yang paling baik dan paling sempurna sesuai dengan naskah, sebab sebuah adegan biasanya harus mengalami beberapa kali take atau pengambilan gambar.
4. Olah Suara
Setelah memfilter video, tugas selanjutnya dari seorang editor video adalah mengolah suara, baik suara asli yang muncul ketika proses pengambilan gambar atau suara-suara tambahan yang perlu ditambahkan untuk memperkuat suasana video, misalnya sound effect atau musik. Dalam hal ini, seorang editor harus bekerja sama dengan penata suara dan penata musik agar menghasilkan suara yang sesuai dengan konsep.
5. Membuat Titel
Setelah semua gambar atau video sudah tersusun menjadi kesatuan cerita yang utuh dan sesuai dengan skenario, tugas selanjutnya adalah membuat titel pada video tersebut, yaitu informasi teks atau keterangan yang berkaitan dengan materi video.
6. Finishing
Setelah tahapan-tahapan di atas selesai dikerjakan, video editor harus melakukan pekerjaan akhirnya, yaitu tahap finishing. Pada tahap finishing, semua crew inti dari pembuatan video tersebut, mulai dari Sutradara, penata suara, penata artistik, dan crew-crew lainnya harus menyaksikan bersama video yang sudah diedit untuk memastikan bahwa video atau film yang sudah dihasilkan sudah terangkai dengan sempurna.
Syarat Umum :
Skill Yang Harus Dimiliki :
1. Cut to CUTSecara harfiah, cut to cut diartikan sebagai potong dan potong. Ini adalah Teknik video editing yang paling dasar, Karena fungsi dari video editing adalah untuk memotong dan membuang bagian video yang tidak diperlukan, kemudian menyambung bagian-bagian video yang akan digunakan sehingga terangkai suatu visualisasi video yang harmonis.
2. Keyframing
Keyraming adalah salah satu Teknik dasar dalam video editing yang cukup sering digunakan. Logikannya adalah dengan menambahkan satu atau beberapa keyframe yang mengatur parameter tertentu dari clip secara keseluruhan. Teknik ini sering digunakan untuk membuat visualisasi efek fade in dan fade out. Meskipun demikian, hamper semua video eddect dalam adobe premiere dapat mengadopsi Teknik keyframe.
3. Transition
Transition dapat diartikan sebagai transisi atara 2 buah media entah itu audio, gambar dan video. Penggunaan transisi dimaksudkan agar peralihan visual dari clip satu ke clip lainnya berlangsung secara gradasional atau dengan menggunakan efek tertentu.
Adobe premiere memiliki cukup banyak transisi yg dapat digunakan untuk berkreasi membuat video sendiri. \
a. 3D Motion (cube spin curtain doors, flip over, fold up, spin, spin away, swing in, swing out tumble away)
b. Dissolve terdiri dari beberapa transisi yang menampilkan efek transisi dissolve. Transisi-transisi yang tergabung dalam kelompok ini cross dissolve, dip to black, dither dissolve, non-additive dissolve dan random invert)
4. Video Effects
Adobe premiere pro melampirkan cukup banyak video effect yang dapat digunakan secara bebas untuk menghasilkan efek visual yang menarik. Video effect dalam adobe premiere mempunyai beberapa parameter yg dapat diatur nilai intensitasnya sehingga diharapkan tidak menghambat kreativitas editor. Masing-masing video effects mempunyai parameter-parameter yang berbeda, tergantung dari efek apa yang digunakna.
a. Adjust
Video effect yang termasuk dalam kelompok ini dugnakan untuk mengubah nuansa warna clip video. Misalnya untuk membuat efek hitam putih atau muntuk mengatur brightness dan contrast dari suatu clip
b. Blur & Sharpen
Video effect yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk memberikan efek blur pada clip video.
c. Keying
Video effect yang tergabung dalam kelompok ini digunakan untuk mengatur transparansi pada vlip video yang disusun bertumpuk.
d. Distort (Bend, Lens Distortion, Ripple)
Video effect yang tergabung dalam kelompok ini digunakan untuk memberikan efek visualisasi seolah -olah clip video terdistorsi sesuai dengan effek yang diaplikasikan
e. Perspective
Video effect yang tergabung dalam kelompok ini digunakan untuk efek visualisasi seolah -olah clip video berada dalam ruang perspektif
5. Compositing
Compositing dalam adobe premiere lebih simpel dibanding compositing dalam software lainnya. yang intinya compositing adalah menyatukan atau memblending beberapa media, video dan image agar terlihat menyatu untuk tujuan tertentu.
6. Titling
Sebuah terminology dalam video editing yang bisa diartikan menambahkan title ke dalam tampilan movie, Aplikasi penggunaan titling yang paling sering adalah untuk membuat credit title atau menambahkan keterangan pada movide yang sedang berjalan.
Sebagai salah satu software yang terkemuka untuk keperluan digital video editing, adobe premiere menyediakan fasilitas titling yang langsung terintegrasi dan melampirkan berbagai default desain. Jka menguasai desain grafis dengan menggunakan adobe photoshop , anda dapat merancang sendiri titling dengan lebih bebas tanpa mengambah kreativitas desain.
7. Rendering
Proses akhir dalam digital video editing yang sama sekali tidak bisa diabaikan adalah mengekspor hasil editing menjadi sebuah final movie. Parameter pertama yang harus diperhatikan sebelum mengeskspor video adalah untuk keperluan apa final movie yang akan dihasilkan.